makalah analisis kalam
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya di dalam
makalah kami tentang faham-faham ajaran Qodariyah rasanya penting apabila kita
lebih menelaah kembali secara mendalam faham tersebut guna memastikan apakah
memang betul bahwa aliran ini salah atau malah sebaliknya? Dan impilkasi apa
yang dapat kita ketahui di kehiupan dewasa ini. Penulis akan menjelaskan lebih
lanjut dengan menganalisa kembali ajaran-ajaran Qodariyah dan implikasinya
sesuai dengan kapasitas kemampuan penulis seniri. Namun uraian ini tidak bisa
dikatakan benar, karena pemahaman orang jelas berbeda.
Berangkat dari hal diatas maka
penulis memutuskan mengangkat judul “Analisis Kritis Terhadap
Pokok-Pokok Doktrin Qadariyah Serta Implikasinya” yang akan dipaparkan di
bagian kedua dari manuskrip ini.
B.
Analisis
Pokok Doktrin Qodariyah
Jawaban ini dapat diperoleh
ketika seseorang mau berfikir keras tentang sifat kekuasaan dan kehendak Tuhan.
Dan bahwa Pencipta alam ini hanya satu, yaitu Tuhan. Jika beranggapan bahwa
segala perbuatan manusia diciptakan sendiri, berarti ada ribuan pencipta di
permukaan bumi ini, berarti semuanya adalah Tuhan.
Faham ini seakan menunjukkan
bahwa Tuhan itu hanyalah Dzat yang mau terima jadinya, tidak menentukan, tidak
memeberikan kerangka, atau setidak-setidaknya mengetahui apa yang akan
dikerjakan oleh makhluk ciptaannya. Berarti Tuhan bersifat pasif dan tidak mau
tahu akan urusan makhluk-Nya. Jika demikian, untuk apa Dia jadi Tuhan apabila
tahunya hanya memberikan siksa dan pahala?
C.
Implikasi
ajaran-ajaran Qadariyah
Implikasi dari faham aliran Qadariyah ini dapat
disimpulkan bahwa faham yang diusung oleh kelompok Qadariyah ini jelas
bertentangan dengan syari’at, walaupun mereka berargumen dengan menggunakan dalil-dalil
syari’at pula. Benar atau salahnya hanya Allah yang tahu, namun yang perlu
diperhatikan adalah ketika faham ini diyakini dan dilakukan oleh manusia, ada
manfaat yang bisa diambil dari itu semua, yaitu: terbukanya
pengetahuan-pengetahuan baru karena manusia diberi kebebasan berfikir dan
berbuat sesuai dengan apa yang ia kehendaki.
Sedangkan ketika faham Jabariyah yang juga merupakan lawan dari aliaran
Qadriyah karena saling kontroversi atas faham-fahamnya digunakan, maka manusia
tidak akan ada semangat untuk lebih maju lagi, karena semua beranggapan, “usaha
bagaimanapun toh Tuhan yang menentukan” jadi manusia akan sulit mengembangkan
potensi yang ada pada diri mereka.
Asumsi penulis mungkin tidak benar ketika pendapat kaum Qadariyah disalahkan sepenuhnya, karena ketika manusia dipasung dari sifat kebebasan berkreasi dan berkarya yang memang sudah menjadi fitrahnya, maka mana mungkin tugas besar yang diamanatkan kepada manusia dapat terlaksana secara sempurna. Intinya, semua yang ada dipermukaan bumi ini memang benar Tuhan yang menciptakan, akan tetapi manusia diberi kebebasan untuk mengelola apa yang telah diberikan kepadanya, agar ia mampu menjalankan tugas mulia dari Penciptanya. Kebebasan itulah yang biasa disebut dengan usaha (kasab).
Asumsi penulis mungkin tidak benar ketika pendapat kaum Qadariyah disalahkan sepenuhnya, karena ketika manusia dipasung dari sifat kebebasan berkreasi dan berkarya yang memang sudah menjadi fitrahnya, maka mana mungkin tugas besar yang diamanatkan kepada manusia dapat terlaksana secara sempurna. Intinya, semua yang ada dipermukaan bumi ini memang benar Tuhan yang menciptakan, akan tetapi manusia diberi kebebasan untuk mengelola apa yang telah diberikan kepadanya, agar ia mampu menjalankan tugas mulia dari Penciptanya. Kebebasan itulah yang biasa disebut dengan usaha (kasab).
D.
Penutup
Telah dijelaskan di atas bahwa kita tidak boleh sepenuhnya menolak
dan menghakimi dengan menilai benar atau salah atas paham aliran. Karena dari
paham ini dapat kita ambil bagian yang menurut kita lebih membawa umat pada
usaha dan semangat untuk lebih menjadi manusi yang progres.
sekian
Comments
Post a Comment